Senin, 17 Februari 2014

Cara membuat Potato Dextrose Agar (PDA)



Cara membuat media Potato Dextrose Agar (PDA)
Media yang umum digunakan untuk menumbuhkan jamur adalah potato dextrose agar (PDA). Media ini sangat kaya nutrisi karena kandungan ekstrak kentang dan juga dektrosa. PDA dapat di buat sendiri baik di laboratorium maupun di rumah dengan menggunakan peralatan dapur.

Bahan :
400 gr kentang (kupas kulitnya)
15 gr dektrosa
15 gr agar-agar
1000 ml air (suling atau sumur)

Alat :
Erlenmeyer flask (botol kaca)
Panci
Pisau
Autoclave (bisa diganti dengan panci presto apabila bekerja di rumah)

Cara kerja
1. Potang kentang dadu (3x3x3 cm) kemudian tambahkan air 1L.
2. Rebus kentang hingga mendidih, kemudian kecilkan api dan biarkan selama 1 jam. Ini berfungsi agar sari-sari dari kentang terlarut ke dalam air. Selama 1 jam, air terus ditambah agar volume tetap 1 L.
3. Saring dengan kain kasa (lebih baik 2x penyaringan)
4. Diamkan 1 malam atau beberapa jam untuk mengendapkan residu kentang.
5. Saring kembali dan tambahkan air sampai vol 1 L dan masukkan ke dalam Erlenmeyer flask (botol)
6. Hangatkan kembali kentang dan tambahkan dektrosa dan agar

Catatan: cara kerja 4 dan 5 juga tidak apa-apa untuk dilewatkan.

Apabila autoclave tersedia, maka media PDA yang telah dibuat disterilkan selama 15 menit pada suhu 121 derajat celcius dan 1 ATM. Tetapi apabila tidak tersedia autoclave, gunakan panci presto. Setelah panci presto panas, mulailah menghitung waktu, setidaknyadiamkan media PDA dalam panci selama 30 menit. Setelah itu biarkan media dingin. Apabila Erlenmeyer sudah bisa dipegang (kira-kira temperatur 40 derajat), maka media bisa dituang ke petri dish (cawan) ataupun botol kultur.

Sebagai informasi: Pengalaman saya membuat media PDA di rumah atau menggunakan alat-alat dapur, cukup ribet. Untuk lebih praktisnya, PDA instant lebih baik kualitas maupun kebersihan dalam pembuatannya. Kemudian PDA buatan sendiri terkadang kekentalan agarnya tidak pas. Apalagi kalau menggunakan agar-agar untuk makanan sebagai pengentalnya.

Sebelumnya saya juga menggunakan cawan Petri yang terbuat dari kaca dan saya sterilkan dengan menggunakan panci presto. Kesterilan bisa dicapai, tetapi muncul masalah dengan uap air disekeliling cawan. Uap air ini mengundang datangnya kontaminasi bakteri. Sehingga sekarang saya menggunakan cawan petri plastik yang sudah steril dari pabrik. Keuntungannya sudah steril dan tinggal dipakai. Kerugiannya, hanya bisa sekali pakai dan harganya sedikit mahal.

Salam,
( Di Copy dari dokumen PPJI )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar